Selasa, 05 Januari 2016

SISTEM INFORMASI INTELIJEN PEMASARAN



SISTEM INFORMASI INTELIJEN PEMASARAN



Disusun untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Oleh :
Ufie Nadhima
11.13.0186


JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG
2016











KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan saya semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah  ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya.
Dalam penulisan makalah ini saya mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar - besarnya, kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan ini yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu semoga Allah SWT memberikan balasan yang setimpal kepada mereka amin yaa rabbal alamin.

Semarang, 06 Januari 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN

Dalam mencapai keberhasilan, perusahaan perlu memikirkan adanya kegiatan dalam memperoleh informasi yang sangat penting dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan sejenis lainnya. Informasi dalam memperoleh peluang usaha, upaya mendapatkan hubungan melalui mitra kerja, rekanan dan unsur lainnya memungkinkan perusahaan bergerak selangkah lebih cepat dibandingkan perusahaan lainnya, perusahaan yang memilki team market handal yang dengan sendirinya melakukan langkah dan metode pencapaian target marketing yang didasari marketing intelligence memungkinkan dapat bergerak dan mendapatkan klien lebih banyak dalam memasarkan produk-produknya dipasaran. Rahasia dibalik kesuksesan tersebut adalah bagaimana seorang pelaku marketing dapat memperoleh informasi yang akurat, cepat dan tepat waktu pada saat dibutuhkan, dimana dapat menjadi potensi dalam menyusun follow up dan program kerja selanjutnya dalam menjaring sejumlah mitrakerja, data dan informasi mengenai pihak-pihak yang terkait dapat menentukan upaya kerjasama bisa terjalin dengan baik bahkan dapat diperoleh pengetahuan mengenai pihak-pihak mana saja yang berpeluang untuk menjadi lawan atau musuh yang akan menghambat kegiatannya.

BAB II
PEMBAHASAN

Marketing Intelligence System (Sistem Intelijen Pemasaran) adalah serangkaian prosedur dan sumber daya yang digunakan para manajer untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai perkembangan yang berkaitan dengan lingkungan pemasaran. Sistem intelijen pemasaran merupakan bagian dari sistem informasi pemasaran serta sangat erat kaitannya dengan sistem catatan intern perusahaan dan riset pemasaran. Informasi tersebut dapat berasal dari dalam perusahaan sendiri, konsultan riset pemasaran, biro periklanan, pemasok, pelanggan, bahkan pesaing.
Metode yang sistematis mestinya mencakup beberapa langkah yang sistematis pula, yaitu mempersiapkan sistem, mengumpulkan informasi secara terus-menerus, evaluasi dan analisis, lalu menyebarkan dan merespons ke masyarakat secara menyeluruh. Hal yang sering dituntut perusahaan terhadap seorang intelijen pemasaran adalah menemukan adanya perkembangan baru kemudian melaporkannya ke divisi riset dan pengembangan. Cara penting mengumpulkan informasi secara efisien adalah dengan mendorong distributor, pengecer, dan para perantara perdagangan lain untuk menyampaikan informasi intelijen pemasaran yang penting.
Perusahaan juga dapat belajar tentang strategi perdagangan para pesaing dengan membeli produk-produk mereka. Begitu pula open house dan pameran dagang yang rutin dilakukan perusahaan untuk pengenalan produk mereka kepada masyarakat ataupun mitra kerja adalah metode tepat guna untuk “membaca” langkah bisnis mereka.

Customer Relationship Management
CRM didefinisikan sebagai integrasi dari strategi penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi dan menyimpan informasi pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut (Laudon dan Traver 2002).
CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang pelanggan. Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat membuat variasi penawaran, pelayanan, program, pesan, dan media (Kotler 2003). Melalui sistem yang menerapkan CRM, perusahaan membentuk hubungan yang lebih dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan mereka.

Tujuan Customer Relationship Management adalah :
1.      Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan keuntungan perusahaan
2.      Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
3.      Mendukung proses penjualan berulang kepada pelanggan

Ada tiga tahapan CRM, yaitu (Kalakota dan Robinson 2001):
1.      Mendapatkan pelanggan baru (acquire).. Pelanggan baru didapatkan dengan memberikan  kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan pelayanan yang menarik.
2.      Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (enhance).. Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service). Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh pelanggan (reduce cost).
3.      Mempertahankan pelanggan (retain).. Tahap ini merupakan usaha mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha memenuhi keinginan pelanggan.

Radical Marketing
Radical marketing adalah menciptakan hubungan yang intim dengan basis pelanggan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan terhadap produk yang mereka hasilkan, sehingga diharapkan dapat mengubah keintiman tersebut menjadi sebuah keuntungan yang besar bagi perusahaan tersebut.

Ada terdapat 10 kaidah pemasaran radikal yaitu:
a)      CEO Harus memiliki fungsi pemasaran. CEO pemasar radikal tidak pernah mendelegasikan tanggung jawab pemasaran. Dalam hal ini, perusahaan memiliki CMO langsung yaitu Chief Marketing Officer untuk langsung bertanggung jawab bersangkutan dengan pemasaran.
b)      Pastikan bahwa departemen pemasaran yang dari awalnya kecil dan datar, dan harus dipertahankan tetap kecil dan datar. CEO tidak harus membiarkan lapisan manajemen bertumbuh begitu besar sehingga memperbesar jarak mereka dari pasar.
c)      Berhadapanlah dengan yang paling berarti - pelanggan. pemasar radikal menyadari keuntungan yang didapatkan dari interaksi langsung dengan pelanggan.
d)     Gunakan riset pasar secara hati-hati. para pemasar radikal lebih menyukai teknik akar rumput.
e)      Pekerjaan hanya misionaris yang bergairah, bukan pemasar. Pemasar radikal tidak memiliki pemasar, mereka memiliki misionaris.
f)       Cintailah dan hargailah pelanggan anda sebagai individu, bukan sebagai nomor-nomor dalam spreadsheet. Para pemasar radikal mengakui bahwa para pelanggan inti bertanggung jawab uuntuk banyak sekali keberhasilan perusahaan mereka.
g)      Ciptakan suatu komunitas pelanggan. Pemasar radikal mendorong pelanggan mereka memikirkan diri mereka sebagai komunitas, dan memikirkan merk sebagai pemersatu komunitas tersebut.
h)      Pikirkan kembali bauran pemasaran. Sebagai contoh, pemasar radikal menggunakan iklan direct marketing dengan ciri-ciri kampanye iklan yang singkat dan bersasaran.
i)        Perhatikan pendapat umum dan bersainglah dengan para pesaing lebih besar tanpa gagasan pemasaran yang segar dan berbeda. Pemasar radikal, misalnya, membatasi distribusi untuk menciptakan kesetiaan dan komitmen di kalangan distributor dan pelanggan mereka.
j)        Setialah terhadap merk. Pemasar radikal obsesif tentang keterpaduan merk, dan mereka terpatok pada mutu.

BAB III
PENUTUP
A.          KESIMPULAN
Meningkatnya persaingan pada era globalisasi pasar mendorong setiap bisnis untuk mempu lebih unggul dibanding para pesaingnya. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi dalam menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustanable competitive advantage) dengan melaksanakan strategi intelijen pasar (market inteligent strategic). strategi intelijen pasar merupakan strategi yang dilakukan perusahaan/organisasi untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasar yaitu; keinginan dan kebutuhan konsumen, kondisi dan perkembangan para pesaing, perantara/distributor, pemasok/suplayer serta sistem koordinasi di internal perusahaan dalam menghadapi persaingan dan pelayanan terhadap konsumen.

Langkah - langkah penting sistem intelijen pemasaran :
Perusahaan dapat melatih staf bagian penjualannya untuk meningkatkan kepekaan mata, telinganya dalam melihat informasi informasi penting selama ia menjalankan tugas penjualannya dan kemudian dilaporkannya kepada manajemen/marketing manajer. Posisi staf penjualan adalah sangat strategis untuk mengumpulkan data intelijen pemasaran. Misalnya dari pembicaraan dengan para pembeli, mungkin saja pembeli menyampaikan sesuatu informasi berharga tentang produk sejenis yang dijual oleh pesaing kita. Staff penjualan ( atau bahkan staff lainnya ) perlu dilatih tentang hal ini, sebab oleh karena kesibukannya mereka bisa jadi tidak peka terhadap perkembangan dilingkungan pemasarannya. Mendorong bagian distribusi, retailer untuk mengumpulkan informasi penting tentang perusahaan sejenis. Perusahaan dapat belajar mengenai para pesaing dengan membeli produk dari pesaing, mengikuti launching produk, melihat pameran pameran, mengumpulkan iklan iklan pesaing.

DAFTAR PUSTAKA

http://rizkimarketing.blogspot.co.id/2011/03/marketing-intelligence-system-sistem.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar