SISTEM INFORMASI INTELIJEN PEMASARAN
Disusun untuk memenuhi dan melengkapi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
Oleh :
Ufie Nadhima
11.13.0186
JURUSAN AKUNTANSI
SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI
BANK BPD JATENG
SEMARANG
2016
KATA
PENGANTAR
Puji
syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat, dan
Hidayahnya sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam
bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Harapan saya semoga makalah ini membantu
menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang saya
miliki sangat kurang. Oleh kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaannya.
Dalam
penulisan makalah ini saya mengucapkan banyak
terima kasih yang sebesar - besarnya,
kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam penyusunan ini yang tidak
bisa saya sebutkan satu persatu semoga Allah SWT memberikan balasan yang
setimpal kepada mereka amin yaa rabbal alamin.
Semarang,
06
Januari 2016
Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam mencapai keberhasilan, perusahaan perlu
memikirkan adanya kegiatan dalam memperoleh informasi yang sangat penting dalam
menghadapi persaingan dengan perusahaan sejenis lainnya. Informasi dalam memperoleh
peluang usaha, upaya mendapatkan hubungan melalui mitra kerja, rekanan dan
unsur lainnya memungkinkan perusahaan bergerak selangkah lebih cepat
dibandingkan perusahaan lainnya, perusahaan yang memilki team market handal
yang dengan sendirinya melakukan langkah dan metode pencapaian target marketing
yang didasari marketing intelligence memungkinkan dapat bergerak dan
mendapatkan klien lebih banyak dalam memasarkan produk-produknya
dipasaran. Rahasia dibalik kesuksesan tersebut adalah bagaimana seorang
pelaku marketing dapat memperoleh informasi yang akurat, cepat dan tepat waktu
pada saat dibutuhkan, dimana dapat menjadi potensi dalam menyusun follow up dan
program kerja selanjutnya dalam menjaring sejumlah mitrakerja, data dan
informasi mengenai pihak-pihak yang terkait dapat menentukan upaya kerjasama
bisa terjalin dengan baik bahkan dapat diperoleh pengetahuan mengenai
pihak-pihak mana saja yang berpeluang untuk menjadi lawan atau musuh yang akan
menghambat kegiatannya.
BAB II
PEMBAHASAN
Marketing Intelligence System (Sistem Intelijen
Pemasaran) adalah serangkaian prosedur dan sumber daya yang digunakan para
manajer untuk memperoleh informasi sehari-hari mengenai perkembangan yang
berkaitan dengan lingkungan pemasaran. Sistem intelijen pemasaran merupakan
bagian dari sistem informasi pemasaran serta sangat erat kaitannya dengan
sistem catatan intern perusahaan dan riset pemasaran. Informasi tersebut dapat
berasal dari dalam perusahaan sendiri, konsultan riset pemasaran, biro
periklanan, pemasok, pelanggan, bahkan pesaing.
Metode yang sistematis mestinya mencakup beberapa
langkah yang sistematis pula, yaitu mempersiapkan sistem, mengumpulkan
informasi secara terus-menerus, evaluasi dan analisis, lalu menyebarkan dan
merespons ke masyarakat secara menyeluruh. Hal yang sering dituntut
perusahaan terhadap seorang intelijen pemasaran adalah menemukan adanya
perkembangan baru kemudian melaporkannya ke divisi riset dan pengembangan. Cara
penting mengumpulkan informasi secara efisien adalah dengan mendorong distributor,
pengecer, dan para perantara perdagangan lain untuk menyampaikan informasi
intelijen pemasaran yang penting.
Perusahaan juga dapat belajar tentang strategi
perdagangan para pesaing dengan membeli produk-produk mereka. Begitu pula open
house dan pameran dagang yang rutin dilakukan perusahaan untuk pengenalan
produk mereka kepada masyarakat ataupun mitra kerja adalah metode tepat guna
untuk “membaca” langkah bisnis mereka.
Customer Relationship
Management
CRM didefinisikan sebagai integrasi dari strategi
penjualan, pemasaran, dan pelayanan yang terkoordinasi dan menyimpan informasi
pelanggan dan merekam seluruh kontak yang terjadi antara pelanggan dan
perusahaan, serta membuat profil pelanggan untuk staf perusahaan yang
memerlukan informasi tentang pelanggan tersebut (Laudon dan Traver 2002).
CRM mendukung suatu perusahaan untuk menyediakan
pelayanan kepada pelanggan secara real time dengan menjalin hubungan
dengan tiap pelanggan yang berharga melalui penggunaan informasi tentang
pelanggan. Berdasarkan apa yang diketahui dari pelanggan, perusahaan dapat
membuat variasi penawaran, pelayanan, program, pesan, dan media (Kotler 2003).
Melalui sistem yang menerapkan CRM, perusahaan membentuk hubungan yang lebih
dekat dengan pelanggan, dimana perusahaan dapat mengetahui kebutuhan pelanggan
dan menyediakan pilihan produk atau layanan yang sesuai dengan permintaan
mereka.
Tujuan
Customer Relationship Management adalah :
1.
Menggunakan hubungan dengan pelanggan untuk meningkatkan keuntungan
perusahaan
2.
Menggunakan informasi untuk memberikan pelayanan yang memuaskan
3.
Mendukung proses penjualan berulang kepada pelanggan
Ada tiga
tahapan CRM, yaitu (Kalakota dan Robinson 2001):
1.
Mendapatkan pelanggan baru (acquire).. Pelanggan baru didapatkan
dengan memberikan kemudahan pengaksesan informasi, inovasi baru, dan
pelayanan yang menarik.
2.
Meningkatkan hubungan dengan pelanggan yang telah ada (enhance)..
Perusahaan berusaha menjalin hubungan dengan pelanggan melalui pemberian
pelayanan yang baik terhadap pelanggannya (customer service).
Penerapan cross selling atau up selling pada tahap kedua
dapat meningkatkan pendapatan perusahaan dan mengurangi biaya untuk memperoleh
pelanggan (reduce cost).
3.
Mempertahankan pelanggan (retain).. Tahap ini merupakan usaha
mendapatkan loyalitas pelanggan dengan mendengarkan pelanggan dan berusaha
memenuhi keinginan pelanggan.
Radical Marketing
Radical marketing adalah menciptakan hubungan
yang intim dengan basis pelanggan untuk mempertahankan loyalitas pelanggan
terhadap produk yang mereka hasilkan, sehingga diharapkan dapat mengubah
keintiman tersebut menjadi sebuah keuntungan yang besar bagi perusahaan
tersebut.
Ada
terdapat 10 kaidah pemasaran radikal yaitu:
a) CEO Harus memiliki
fungsi pemasaran. CEO pemasar radikal tidak pernah mendelegasikan tanggung
jawab pemasaran. Dalam hal ini, perusahaan memiliki CMO langsung yaitu Chief
Marketing Officer untuk langsung bertanggung jawab bersangkutan dengan
pemasaran.
b) Pastikan bahwa
departemen pemasaran yang dari awalnya kecil dan datar, dan harus dipertahankan
tetap kecil dan datar. CEO tidak harus membiarkan lapisan manajemen
bertumbuh begitu besar sehingga memperbesar jarak mereka dari pasar.
c) Berhadapanlah dengan
yang paling berarti - pelanggan. pemasar radikal menyadari keuntungan yang
didapatkan dari interaksi langsung dengan pelanggan.
d) Gunakan riset pasar
secara hati-hati. para pemasar radikal lebih menyukai teknik akar rumput.
e) Pekerjaan hanya
misionaris yang bergairah, bukan pemasar. Pemasar radikal tidak memiliki
pemasar, mereka memiliki misionaris.
f) Cintailah dan hargailah
pelanggan anda sebagai individu, bukan sebagai nomor-nomor dalam
spreadsheet. Para pemasar radikal mengakui bahwa para pelanggan inti
bertanggung jawab uuntuk banyak sekali keberhasilan perusahaan mereka.
g) Ciptakan suatu
komunitas pelanggan. Pemasar radikal mendorong pelanggan mereka memikirkan
diri mereka sebagai komunitas, dan memikirkan merk sebagai pemersatu komunitas
tersebut.
h) Pikirkan kembali bauran
pemasaran. Sebagai contoh, pemasar radikal menggunakan iklan direct
marketing dengan ciri-ciri kampanye iklan yang singkat dan bersasaran.
i)
Perhatikan pendapat umum dan bersainglah dengan para pesaing lebih
besar tanpa gagasan pemasaran yang segar dan berbeda. Pemasar radikal,
misalnya, membatasi distribusi untuk menciptakan kesetiaan dan komitmen di
kalangan distributor dan pelanggan mereka.
j)
Setialah terhadap merk. Pemasar radikal obsesif tentang
keterpaduan merk, dan mereka terpatok pada mutu.
BAB III
PENUTUP
A.
KESIMPULAN
Meningkatnya persaingan pada era globalisasi
pasar mendorong setiap bisnis untuk mempu lebih unggul dibanding para
pesaingnya. Upaya yang dilakukan oleh perusahaan/organisasi dalam menciptakan
keunggulan bersaing yang berkelanjutan (sustanable competitive advantage)
dengan melaksanakan strategi intelijen pasar (market inteligent strategic).
strategi intelijen pasar merupakan strategi yang dilakukan
perusahaan/organisasi untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasar yaitu;
keinginan dan kebutuhan konsumen, kondisi dan perkembangan para pesaing,
perantara/distributor, pemasok/suplayer serta sistem koordinasi di internal
perusahaan dalam menghadapi persaingan dan pelayanan terhadap konsumen.
Langkah - langkah penting sistem intelijen pemasaran :
Perusahaan dapat melatih staf bagian penjualannya untuk meningkatkan kepekaan mata, telinganya dalam melihat informasi informasi penting selama ia menjalankan tugas penjualannya dan kemudian dilaporkannya kepada manajemen/marketing manajer. Posisi staf penjualan adalah sangat strategis untuk mengumpulkan data intelijen pemasaran. Misalnya dari pembicaraan dengan para pembeli, mungkin saja pembeli menyampaikan sesuatu informasi berharga tentang produk sejenis yang dijual oleh pesaing kita. Staff penjualan ( atau bahkan staff lainnya ) perlu dilatih tentang hal ini, sebab oleh karena kesibukannya mereka bisa jadi tidak peka terhadap perkembangan dilingkungan pemasarannya. Mendorong bagian distribusi, retailer untuk mengumpulkan informasi penting tentang perusahaan sejenis. Perusahaan dapat belajar mengenai para pesaing dengan membeli produk dari pesaing, mengikuti launching produk, melihat pameran pameran, mengumpulkan iklan iklan pesaing.
Langkah - langkah penting sistem intelijen pemasaran :
Perusahaan dapat melatih staf bagian penjualannya untuk meningkatkan kepekaan mata, telinganya dalam melihat informasi informasi penting selama ia menjalankan tugas penjualannya dan kemudian dilaporkannya kepada manajemen/marketing manajer. Posisi staf penjualan adalah sangat strategis untuk mengumpulkan data intelijen pemasaran. Misalnya dari pembicaraan dengan para pembeli, mungkin saja pembeli menyampaikan sesuatu informasi berharga tentang produk sejenis yang dijual oleh pesaing kita. Staff penjualan ( atau bahkan staff lainnya ) perlu dilatih tentang hal ini, sebab oleh karena kesibukannya mereka bisa jadi tidak peka terhadap perkembangan dilingkungan pemasarannya. Mendorong bagian distribusi, retailer untuk mengumpulkan informasi penting tentang perusahaan sejenis. Perusahaan dapat belajar mengenai para pesaing dengan membeli produk dari pesaing, mengikuti launching produk, melihat pameran pameran, mengumpulkan iklan iklan pesaing.
DAFTAR
PUSTAKA
http://rizkimarketing.blogspot.co.id/2011/03/marketing-intelligence-system-sistem.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar